Batu Fire Opal Wonogiri Panembahan Senopati
Tren batu mulia yang meggejala saat ini tidak luput dari perhatian Pemerintah Daerah salah satunya adalah Pemda Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Pemda Wonogiri saat ini sedang gencar mempromosikan batu mulia khas daerah pegunungan batu tersebut.
Jenis batuan yang ada di daerah tersebut adalah Fire Opal, jenis batu mulia ini masuk dalam kategori permata. Bahkan pemerintah setempat bertekad untuk mengangkat Batu Fire Opal itu sebagai batu mulia khas Wonogiri.
Selama ini banyak yang salah menilai kalau batu fire opal berasal dari Pacitan, har tersebut dikarenakan banyak para perajin batu dari Pacitan yang mengolah jenis batu ini lalu dijual ke pengguna di berbagai daerah yang diperkenalkan sebagai batu Pacitan.
Pacitan sebenarnya tidak punya lahan yang mengandung batu fire opal. Jenis batu fire opal hanya ditemukan di kawasan Kismantoro dan Tirtomoyo, yang keduanya masuk wiayah Wonogiri dan selama ini warga memang menjual temuan batu tersebut ke perajin di Pacitan.
Menurut Pakar Batu Mulia dari Laboratorium Gemologi ACC Jakarta, Agustono Dwi R. Bahwa Batu bernama latin opal itu diklaim hanya milik Mexico, padahal keberadaan fire opal dapat ditemui di berbagai wilayah belahan dunia salah satunya di Wonogiri. Masih menurutnya; batu fire opal memiliki keindahan yang luar biasa dan telah menjadi gaya hidup, tidak hanya kaum tua tapi sekarang kaum muda juga menggandrunginya.
Asal-usul batu fire opal menurut K.G.P.H. Puger dari Keraton Surakarta Hadiningrat berasal dari cerita sejarah tercecernya “Tesbeh” (tasbih) Panembahan Senopati ketika sedang bermunajat di tepi Sendang Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. “Tesbeh” itu sebenarnya akronim dari “Netes Kabeh” (menetas semua). Dari peristiwa tersebut kemudian butiran tesbeh itu menjelma menjadi batuan fire opal yag sekarang berada di Desa Dlepih Wonogiri.