Fakta Dibalik Batu Bacan
Batu Bacan (Chrysocolla-in-Chalcedony) adalah batu alami yang berasal dari Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Karena kemampuannya berproses menjadi lebih indah secara alami maka Batu Bacan disebut “Batu Hidup”. Jaman dahulu untuk mendapatkan bacan yang kristal dan bebas kapur cukup mengenakannya setiap hari dalam bentuk perhiasan cincin, kalung, liontin, dll.
Proses perubahan batu bacan menjadi kristal dan bening memerlukan waktu secara perlahan dan dalam waktu bertahun-tahun. seperti batu bacan dengan bercak hitam secara bertahap mampu berubah menjadi hijau, lalu melakukan proses pembersihan sehingga dari hitam menjadi hijau bening kristal. Biasanya agar prosesnya menjadi cepat pemilik batu bacan akan terus-menerus memakainya hingga terjadi perubahan warnanya.
Secara umum Batu Bacan dikenal ada 2 (dua) jenis, yaitu Bacan Doko dan Bacan Palamea, namun sebenarnya tempat adanya tambang penggalian batu ini berasal dari Pulau Kasiruta yang tersebar di 7 (tujuh) titik lokasi meliputi wilayah 4 (empat) desa, yaitu Desa Palamea, Desa Imbu-imbu, Desa Doko dan Desa Bisori. Jarak antara ke-empat desa itu 3-5 km, berurutan dan bertetangga. Selama ini hanya 2 Desa yang dikenal sebagai penghasil batu bacan yaitu Desa Palamea dan Desa Doko.
Batu Bacan Doko berasal dari Desa Doko, sedangkan yang berasal dari Desa Palamea disebut Bacan Palamea. Dua jenis bacan ini paling sering dicari oleh para pengkoleksi batu mulia, dan dari dua jenis ini kemudian muncul nama-nama lain seperti : seperti Bacan Obi, Bacan Gulao, Bacan Majiko, Blue Electric, dll.
Berikut Fakta-fakta Dibalik Batu Bacan :
- Batu Bacan merupakan batu alami jenis Chrysocolla-in-Chalcedony dan diketahui hanya terdapat di Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Adapun keberadaannya di Pulau Kasiruta ini tersebar di tujuh lokasi meliputi wilayah 4 (empat) desa, yaitu Desa Palamea, Desa Imbu-imbu, Desa Doko dan Desa Bisori. Adapun adanya nama-nama bacan seperti Palamea, doko, pido, majiko, dll. merujuk pada tempat ditemukannya batuan ini, seperti bacan majiko ditemukan di daerah Majiko yang masih termasuk dalam wilayah Desa Doko.
- Sebagaimana diketahui bahwa batu bacan memiliki kemampuan untuk merubah warna secara alami, karena kemampuannya untuk bermetamorfosis ini maka disebut juga “Batu Hidup”. Perubahan warna secara alami biasanya memerlukan waktu yang relatif lama, makanya banyak gemslover yang berupaya untuk mempercepat keluarnya warna menjadi lebih kristal dengan menggunakan berbagai macam teknik dan cara.
- Beberapa jenis batu bacan juga diketahui bisa menyerap senyawa lain dari bahan yang dilekatkan padanya, seperti batu bacan hijau doko jika dilekatkan dengan tali pengikat berbahan emas maka akan mampu menyerapnya sehingga bagian dalam batunya akan muncul bintik-bintik emas.
- Medan atau Lokasi penambangan batu bacan sangat sulit untuk dicapai karena melalui bukit, bergunung, melewati lembah dan sungai.
- Selama ini banyak yang sudah tidak asing lagi dengan nama-nama seperti : Bacan Akelamo, Bacan Majiko, Bacan Pido, Bacan Obi dan Bacan Gulau. Namun tidak megetahui nama batu tersebut berasal, berikut penjelasannya :
- Bacan Akelamo berasal dari Desa Besori.
- Bacan Pido berasal dari Desa Palamea.
- Bacan Gulao/Cincau dan Bacan Majiko berasal dari Desa Doko.
- Bacan obi berasal dari Pulau Obi, Halmahera Selatan.
Perbedaan Bacan Palamea dan Bacan Doko
- Batu bacan Palamea secara umum berwarna hijau muda cerah dan ketika sudah kristal sangat indah dilihat sehingga banyak digemari orang.
- Batu bacan Doko memiliki warna yang lebih beragam, diantaranya biru laut, warna kuning, warna kembang, warna teh, dan warna hati hiu. Namun yang paling banyak dicari yang berwarna hijau cincau atau biasa disebut Bacan Gulau/Gulao (dari luar tampak kehitaman tetapi ketika disenter menjadi hijau). Selain itu ada juga batu bacan Doko yang warna dan kebeningannya mirip dengan batu bacan Palamea tetapi sulit ditemukan.
- Batu bacan doko untuk proses perubahan menjadi kristal/bening sangat cepat. Batu bacan doko cincau yang tadinya penampakan warna luarnya kehitaman setelah dipakai selama 3-4 bulan berubah warna menjadi hijau tua.
- Batu bacan palamea ada yang disebut bacan pido, hal ini karena memiliki kandungan zat kapur yang sangat tinggi. Bacan pido palamea proses menjadi kKristal atau bening lebih lama dari bacan palamea.
- Tingkat kekerasan batu bacan doko lebih tinggi dibanding bacan palamea. Bahkan ketika proses pemotongan, batu tersebut bisa memercikkan api seperti memotong besi.
Cara-cara Perawatan Batu Bacan Agar Cepat Kristal
Setiap penggemar batu akik bacan pasti ingin batu bacannya yang belum sempurna beningnya dapat berproses menjadi kristal. Jika anda memiliki batu bacan yang belum mengkristal secara sempurna, berikut cara-cara yang sering digunakan agar batu bacan cepat mengkristal dan bening :
- Batu bacan akan berproses bila sering dipakai atau dikenakan dalam bentuk perhiasan seperti ; dalam bentuk cincin, kalung, liontin atau ditaruh di tas pinggang. Pakailah terus batu cincin agar bisa terkena hangat badan. Untuk yang belum kristal sempurna (masih ada bercak hitamnya), cara merawatnya sederhana saja, yaitu dengan cara dipakai setiap hari. dengan memanfaatkan panas suhu tubuh kita bisa membantu proses kristalnya.
- Gosok batu bacan secara periodik dengan dengan kulit sapi.
- Seminggu sekali dijemur dibawah sinar matahari langsung selama setengah hari. Bila tidak ada waktu kita bisa menaruh batu bacan diatas televisi untuk mendapatkan panas dari televisi yang menyala.
- Olesi dengan minyak bayi untuk menjaga warna batu.
- Namun jika anda memiliki batu akik bacan yang masih ada warna hitamnya dan ingin agar cepat mengkristal, tidak ada salahnya anda juga mencoba langkah-langkah berikut : Letakkan Batu Bacan anda diatas piring keramik, lalu jemur dibawah sinar matahari langsung (usahakan bagian yang berwarna hitam harus terkena sinar matahari), kemudian setelah dijemur olesi dengan baby oil. Lakukan selama 2 bulan, maka hasilnya akan terlihat belang hitam pada batu bacan anda akan menjadi hijau bening. (catatan : anda bisa ulangi proses diatas sampai memperoleh hasil yang diinginkan)
Harga Batu Bacan
Penggemar batu bacan yang bermodal pas-pasan atau yang ingin menambah pengalaman biasanya lebih suka memburu bacan yang masih berbentuk bahan/bongkahan (rough) dan belum diolah, untuk kemudian bahan tersebut ditreatment atau diolah menjadi perhiasan batu akik. Hal tersebut karena harga bahan bacan mentah relatif masih terjangkau, berdasarkan pantauan dipasaran harga bahan mentah batu bacan berkisar antara 2,5 juta s/d 3 juta per 1 kg untuk kualitas terendah, sedangkan yang super bisa mencapai 100-an juta perkilonya.
Tags : merawat batu bacan majiko, merawat bacan pido, merawat bacan gulao, bacan majiko super, bacan doko super, bacan paamea super, harga bacan gulao, harga bacan pido, harga bacan majiko, fakta batu bacan, rough bacan doko, rough batu bacan, fakta unik batu bacan