Jenis-jenis Batu Pancawarna
Alam Indonesia yang terdiri dari ribuan gunung dan bukit sangat berpotensi memiliki beragam jenis batu mulia. Salah satu jenisnya adalah Batu Pancawarna dari Garut, dimana batu jenis ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia :
1. Pancawarna Ohen
Batu Pancawarna ini pertamakali ditemukan oleh seorang petani yang bernama Ohen, yang berasal dari Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut Jawa Barat. Pada suatu hari di tahun 1970-an ia sedang mengolah sawah miliknya dan tidak sengaja menemukan bongkahan batu sebesar kelapa yang terbenam dalam lumpur, kemudian batu itu dia bersihkan dan dibawa pulang dan ditaruh dibawah tempat tidurnya. Keesokan harinya datang seorang warga Bogor yang membeli batu tersebut dengan harga Rp. 1,5 juta. Harga tersebut sangat fantastis pada saat itu karena pada saat itu harga emas hanya ratusan perak.
Batu Pancawarna Ohen termasuk dalam jajaran Batu Mulia karena tingkat kekerasannya dan warnanya yang hijau kemilau dan warna-warni, bahkan di Korea Batu ini dihargai Rp. 2,5 Milyar. Namun sayang nasib pak Ohen tidak sekemilau batu temuannya, karena di akhir hayatnya ia hidup dalam keadaan pas pasan dan miskin meskipun batu temuannya bisa mendunia.
2. Pancawarna Edong
Adalah Abah Edong, seorang yang memperkenalkan Batu Pancawarna yang ditemukan di ladang miliknya, yang kemudian ladang miliknya menjadi area tambang batu akik di Desa Caringin, Kabupaten Garut Jawa Barat. Pancawarna Edong dikenal karena keindahan dan motif warna warni yang unik.
Berawal dari mimpi tidurnya dari tahun 1990-an, dimana ia ditemui oleh almarhum ayahnya yang memintanya untuk menggali batuan yag ada di lahan miliknya sendiri.
Karena penasaran maka esoknya ia menggali di ladang miliknya dengan berharap mendapatkan batu mulia yang berwarna hijau yang pada saat itu memang sudah ramai diburu oleh warga sekitarnya. Namun ia hanya menemukan bongkahan batu berwarna warni tidak sesuai dengan harapannya, malahan ia ditertawakan warga karena batu temuannya tersebut.
Singkat cerita batu temuannya seberat 1 kwintal tersebut dibeli oleh Kepala Desanya dengan harga Rp. 4 juta, sampai akhirnya berita tentang batu temuannya tersebut meyebar hingga keluar daerah sehingga banyak orang yang datang kepadanya untuk membeli batu pancawarna yang didapat dari ladangnya.
3. Pancawarna Charles
Batu Pancawarna Charles sebenarnya adalah Batu Akik Hijau Lumut jenis Pancawarna yang berasal dari Garut. Popularitasnya dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda Tahun 1878, bahkan batuan ini sudah dieksploitasi Belanda pada saat itu. Tercatat bahwa batu mulia ini pernah diangkut dalam jumlah yang banyak dengan kereta api uap dari Garut menuju Batavia dan dibawa ke belanda dan eropa.
Bahkan Pangeran Charles dan para bangsawan dari kerajaan Inggris juga memakai cincin Akik Hijau Pancawarna yang dibelinya dari belanda dengan harga milyaran.
Tags: batu pancawarna garut asli, batu akik pancawarna edong, akik pancawarna ohen asli, ciri batu akik pancawarna edong, cara merawat pancawarna edong, harga pancawarna edong ohen asli, jual beli pancawarna edong, batu akik pancawarna palsu